Breaking News

Tawuran Tak Terbendung, Rusdi; Desak Semua Pihak Gerak Cepat atasi Persoalannya

Anggota DPRD Kota Padang, H. Rusdi, ST, MT dari Partai Demokrat, meminta dan mendesak pihak terkait gerak cepat atasi persoalan Tawuran di Kota Padang. Arie St Malin Mudo


Padang, Lamoswi.com – Aksi tawuran di Kota Padang kian meresahkan, bakhan sangat membahayakan bagi pelaku maupun warga masyakat Kota Padang.

Hal ini mendapat respon dari Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Demokrat H. Rusdi, ST, MT, melihat kondisi kekinian tawuran ini sangat miris. Tindakan tawuran ini telah menjadi penyakit berbahaya bagi kalangan remaja bahkan pelajar.

" Aksi tawuran tidak sekedar jatuhnya korban sesama pelaku. Tapi, juga telah membahayakan masyarakat banyak. Bahkan, sudah memakan korban jiwa," tegasnya kepada media ini beberapa hari lalu.

Dia menambahkan, waktu tawuran pun tidak lagi sekedar di malam buta. Namun, telah menjalar ke siang hari. Dampaknya, aktifitas masyarakat juga telah terganggu.

“Masyarakat sudah dihantui ketakutan dalam beraktifitas. Apalagi, para pelaku tawuran datang membabi buta dengan membawa senjata tajam rakitan. Ini harus dihentikan dan perlu penanganan serius,” ujar H. Rusdi.

Terkait dengan upaya pemberantasan, wakil rakyat dari Partai Demokrat menegaskan perlu penanganan komprehensif. Mulai dari memutus akar permasalahan sampai pada sanksi yang tegas.

“Tawuran ini telah menjadi penyakit turunan. Karena para pelakunya dari dulu sampai saat ini cenderung dari sekolah yang sama. Walau telah menjalar pada sekolah lain, namun tetap melibatkan sekolah yang telah menjadi langganan tawuran. Akar ini yang harus diamputasi,” ujar H. Rusdi yang merupakan anggota dewan dari Lubuk Begalung dan Bungus Teluk Kabung ini.

H. Rusdi berharap semua pihak harus terlibat dalam penanganannya secara serius. Karena, tawuran tidak hanya sekedar mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) dan kriminal biasa, tapi sudah sangat membahayakan nyawa hilang.

“Tawuran sudah seperti penyakit endemik yang telah menyebabkan empidemi. Apabila tidak diputus mata rantainya, akan menjalar ke sekolah lain,” ujarnya.

Maka dari itu, mari sama-sama kita atasi persoalan ini. Terkhusus kepada pihak berwajib dan Sat pol PP kerahkan semua personil, gerak cepat untuk menyelesaikannya, pinta Rusdi.

H. Rusdi sangat menyayangkan masih ada kepala sekolah atau madrasah yang menutup-nutupi pelaku tawuran. Tragisnya, dia merekomendasikan pelaku untuk pindah ke sekolah lain.

“Ini sangat bahaya, karena memindahkan penyakit ke sekolah lain. Mestinya, dia direkomendasikan untuk mengambil ijazah paket saja,” ujar Rusdi.

Rusdi meminta pemerintah memberi perhatian serius pada sekolah yang siswanya terlibat tawuran. Dia tegaskan, kepala sekolahnya harus punya komitmen memberantas tawuran.

“Mestinya, pada sekolah yang sering tawuran harus dipimpin oleh kepsek yang memahami kondisi sekolah tersebut, terutama berkaitan dengan prilaku tawuran. Kapan perlu kepsek di sekolah tersebut harus menandatangani komitmen untuk memutus akar persoalannya,” ujar H. Rusdi.

H. Rusdi sangat mendukung edaran Walikota Padang terkait penanggulangan tawuran. Tapi, dia berharap tidak sekedar diatas kertas.

“Walikota Padang bersama Kamenag dan forkompimda harus selalu berkoordinasi. Jika ada kepala sekolah atau madrasah menutup-nutupi pelaku tawuran, harus diberi sanksi tegas,” ujarnya.

Sementara, pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Padang, Dr. Fitri Arsih menilai, tawuran dan balap liar sering terjadi karena belum adanya penanganan yang cukup komprehensif dari pihak sekolah maupun Pemko Padang.

“Walau sudah ada upaya dari Pemko Padang, tapi saya melihat penanganan belum cukup komprehensif,” jelasnya.

Fitri Arsih menambahkan, tawuran yang terjadi pada anak usia sekolah, biasanya berasal dari pola kaderisasi yang dilakukan alumni dan senior di sekolah. 

Oleh karena itu, pihak sekolah harus menggandeng komite sekolah maupun perkumpulan para orang tua siswa untuk bia mencegah terjadinya tawuran di kalangan usia sekolah, saranya.(Hr1)

No comments