Politik Pessel Memanas, Dilaporkan Tidak Mendukung Anak Bupati, Sesama Wali Negari Akhirnya Adu Jotos
Keindahan gerbang Kabupaten Pesisir Selatan di Rest Area perbatasan dengan Kota Padang. Dok Ist.
Painan, Lamosai.com— Suana dan suhu politik jelang pencoblosan di Kabupaten Pesisir Selatan mulai memanas. Pasalnya, Wali Nagari Di Kecamatan Bayang,saling adu jotos diduga dengan terjadinya miss-komunikasi antara dukungan terhadap salah satu calon anggota DPR-RI di wilayah negri sejuta pesona tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh awak media ini dilapangan dan dilansir dari Media Online GayaBekasi.id bahwasanya wali nagari yang terlibat baku hantam sehingga berbuntut kepada surat laporan polisi di polsek Bayang tersebut berawal dari adanya laporan dari salah satu oknum wali nagari kepada bupati setempat.
Bahwasanya terdapat tiga wali nagari di kecamatan Bayang yang tidak mendukung calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang notabene adalah anak kandung dari bupati Rusma Yul Anwar yang bernama Zahra Mardiah Anwar.
Dimana yang bersangkutan saat ini tengah berkompetisi di kancah politik menuju senayan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nomor urut 5 daerah pemilihan sumbar 1.
Dikabarkan dampak dari laporan oknum wali nagari tersebut berdampak atas diperiksanya wali nagari yang dilaporkan tersebut diperiksa khusus oleh inspektorat daerah itu, terkait dengan Pengelolaan Dana Desa.
Sebelum baku hantam terjadi antar sesama wali nagari itu, sebelumnya camat Bayang di informasikan telah dimintai informasinya dari wali nagari yang diduga tidak memberikan dukungan terhadap anak bupati itu, Wali Nagari Asam Kamba bernama Syarifudin beberapa waktu lalu.
Pada waktu pertemuan itu, camat menanyakan keseriusan dari wali nagari bersangkutan untuk memberikan dukungan terhadap anak bupati itu.
“berdasarkan informasi yang di dapat, wali yo ndak mendukung zahra do??, “
“lai pak camat, Baa Tu?, “ jawan Wali Syafrudin.
“Ambo dapek informasi kalau wali ndak mendukung Zahra doh, kalau ndak didukung nanti wali diperiksa oleh inspektorat, “jawaban camat.
Merasa tidak senang dengan informasi yang disampaikan oleh camat tersebut, dan kemudian dibuktikan dengan dilakukannya pemeriksaan khusus oleh inspektorat di nagarinya itu.
Ternyata, informasi pelapor tersebut bocor dan Syarifudin mendapatkan informasi bahwasanya Ia telah dilaporkan oleh sesama wali nagari kepada bupati setempat, dan meminta untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang wali nagari yang di laporkan tidak mendukung anak bupati.
Wali nagari yang dimaksud adalah wali nagari Koto Berapak bernama Lazwardi, merasa tidak senang wali nagari asam kamba berkebetulan bertemu di nagari api-api pada hari Sabtu 30/12 sekira puk 12.00 wib.
Selanjutnya, sempat cek-cok mulut, dan dikabarkan wali nagari Koto Berapak Lazwardi main tunjuk ke pada wali nagaru Asam Kamba ini.
Diduga tersulut emosi emosi dan merasa difitnah, akhirnya wali nagari Asam Kamba melayangkan tamparan keras ke bagian mata kanan wali nagari Koto Berapak.
Mendapatkan perlakuan seperti itu, merasa dianiaya, wali nagari Koto Berapak langsung membuat laporan ke polsek Bayang.
Dikonfirmasi kepada, Wali nagari Koto Berapak Bayang, Lazwardi melalui telepon via whatsapp pribadinya mengakui kalau persoalan tersebut telah diselesaikan oleh bupati setempat.
“itu sudah diselesaikan oleh bupati, “ucapnya singkat.
Sementara itu, camat Bayang Masri Bidir dikonfirmasi, minggu 31/12 melalui whatsapp pribadinya menanyakan seputar kronologis dan penyebab terjadinya baku hantam antara wali nagari Koto Berapak Bayang dengan wali nagari Asam Kamba yang bersangkutan bungkam seputar persoalan itu.
Meski awak media ini mencoba mengkonfirmasi beberapa kali kepada yang bersangkutan.
Adapun tiga orang wali nagari yang saat ini dilakukan pemeriksaan khusu oleh inspektorat setempat adalah Nagari Tanjung Durian, Nagari Kapujan dan Nagari Asam Kamba Kecamatan Bayang.(**)
#SumberGayaBekasi.id
No comments