Ribuan Guru Honorer Adukan Nasibnya ke DPRD Padang, Bagaimana Nasib Kami Pak
Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye, SH sambangi dan terima aduan para guru honorer Kota Padang, terkait kejelasan nasibnya. @rie St Malin Mudo
Padang, Lamosai.com- Ribuan para guru honorer Kota Padang yang dinyatakan lolos passing grade mengadukan nasibnya yang terkatung-katung tanpa kejelasan ke rumah wakil rakyat Sawahan, Kota Padang, Senin (22/8/2022).
Kehadiran para guru honorer tersebut hadir sedari hingga sore harinya menunggu Walikota Padang, ingin menyanyakan perihal kejelasan nasib mereka kepada orang nomor satu di Kota Bingkuang ini. Namun, hingga sore nan ditunggu tak kunjung datang.
Dikatakan Mastilizal Aye, SH yang juga Ketua Komisi IV, kami di DPRD Padang siap memperjuangkan ini terus. Kapan perlu nanti akan kami panggil Kadisdik dan Walikota Padang terkait kejelasannya.
Masih kata Aye, kami akan terus memperjuangkan nasib para guru di Kota Padang ini. Kami meminta Pemko Padang dan dinas terkait agar segera merealisasikan serta menuntaskan sesegera mungkin.
" Kami melihat semua persyaratan telah melakukan ini semua, ujian sudah mereka lalui, pengabdian sudah mereka jalani. Artinya, semua sudah mereka lakoni, bahkan ada yang sudah honor 18, 20 hingga 30 tahun," tegas Ketua Komisi IV ini sedikit keras.
Sejauh ini, lanjut Aye, mereka bukan saja meminta kejelasan. Akan tetapi, mereka (para guru_red) meminta kepastian, kejelasan dan menuntut haknya.
“Jangan sampai ini nanti ditunggangi pihak-pihak lain, dipolitisasi, persoalan ini jangan sampai jadi komoditas politik. Lagian, ini sudah kewajiban kami sebagai wakil bapak/ibu untuk menampung aspirasi," ujar Aye sapaan akrabnya.
Ia kembali menegaskan 1.226 guru honorer yang telah lolos passing grade itu akan diusahakan supaya diterbitkan SK.
" Kita bisa pintar karena guru, kita bisa tahu karena guru dan kami berada disinipun karena guru," pungkas Aye dengan nada serak.
Lebih jauh dipaparkan Aye, permintaan para guru untuk mendapatkan kejelasan kapan akan diangkat menjadi PPPK ini cukup beralasan. Dimana Kemenpan-Rb sudah mengeluarkan aturan untuk menghapus seluruh tenaga honorer di awal Januari 2023.
“Untuk itu kami minta kejelasan secepatnya. Januari 2023 sebentar lagi. Bagaimana dengan nasib mereka yang belum juga diangkat menjadi PPPK,” katanya.
Kekhawatirannya juga bertambah mengingat secara usia, banyak dari guru honorer yang lulus Passing Grade ada yang sudah di atas 55 tahun.
" Guru merupakan pahlawan yang paling berjasa memerdekan anak bangsa. Kita bisa pintar karena guru, kita bisa hebat juga karena guru. Jadi, sudah selayaknya kita perjuangkan para guru-guru ini," tegas Aye saat ditemui diruang fraksi Gerindra.
Tetakhir, kami tegaskan kembali, kepada pihak terkait baik kepala BKPSDM, kadisdik, bahkan Walikota sekaligus agar segera merealisasikan kepastian demi hajat hidup orang banyak. Sekali lagi, ini mesti segera diselesaikan dan tidak bisa tidak, pinta Aye mengingatkan. (Hr1)
No comments