Dirjen SDA BWSS V, Lakukan Pemeliharaan Secara Kontinue Pengendalian Banjir di Beberapa Titik
Pekerja sedang melakukan pengerukan sedimen di wilayah Ulak Karang. Kegiatan ini melakukan pemeliharaan secara kontinue untuk mengendalikan Banjir. @rie St Malin Mudo
Padang, Lamosai.com- Tingginya intensitas curah hujan yang melanda wilayah Sumatera Barat, tentu akan berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup masyarakat, terutama bagi masyarakat yang tinggal di bibir sungai atau bajir kanal.
Maka dari itu, untuk mengatasi dan antisipasi perihal buruk terjadi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V) Padang, terus bergerak secara kontinue berupaya menjaga fungsional infrastruktur-infrastruktur pengendalian banjir.
Salah satunya menjaga fungsi infrastruktur dengan melakukan aktivitas pengerukan sedimen.
" Kegiatan ini merupakan bagian untuk menjaga fungsional Infrastruktur tetap berfungsi maksimal," ujar Aditya Sidik Waskito.
Ia melanjutkan, Kali ini pemeliharaan berkala Polder/kolam retensi dilaksanakan di Ulakkarang Kota Padang, Danau Cimpago dan daerah Parupuk Tabing Padang. Karena memang, sudah dangkalnya permukaan air akibat banyaknya sampah, tanah dan hal-hal lainnya.
Dikatakan Satker OP SDA-BWSS V Padang, pengerukan sedimen kolam retensi Ulak Karang diharapkan memiliki daya tampung air terhadap aliran sungai tersebut dapat kembali maksimal.
Dengan dukungan APBN sebesar Rp 2.7 miliar, CV. Anugrah Abadi dipercayai untuk melakukan pekerjaan tersebut, dengan konsultan supervisi CV. Adhitama Karya.
Kepala Satker OP SDA- BWS Sumatera V Padang Aditya Sidik Waskito, saat dihubungi menjelaskan, selain pengerukan sedimen, beberapa bagian fisik kolam retensi Ulak Karang Kota Padang juga akan diperbaiki, ujarnya.
"Kegiatan pemeliharaan berkala Polder/kolam retensi Ulakkarang Kota Padang tidak saja berfokus pada pengerukan sedimen, tapi juga ada beberapa bagian fisiknya yang kita perbaiki," ucap Aditya Sidik Waskito (31/05) lalu.
"Kami melihat setelah pengerukan, ada beberapa part/bagian fisik yang telah dinilai sangat butuh perbaikan dan kontruksi ini pasti kami benahi," tukasnya.
Untuk persentase anggaran perbaikan fisik, Aditya menjelaskan, sebesar 16% dari nilai terkontrak merupakan anggaran untuk perbaikan fisik kolam retensi Ulakkarang Kota Padang ini" bebernya.
Secara terpisah, saat ditemui dilapangan, konsultan supervisi CV. Adhitama Karya menjelaskan kalau progres pekerjaan berada pada kisaran 23 %.
"Terhitung pada Sabtu kemaren (28/05), progres kegiatan berada pada kisaran 23%," ucap Imam Sejati, Selasa (31/05), selaku Supervisi pada kegiatan tersebut.
Lebih lanjut Imam memaparkan, "Direncanakan pengerukan sedimentasi kolam retensi ini melebihi 13 ribu kubik, dan 3 ribu kubik telah dilakukan pada ruas kolam I (satu)".
Terkait kendala dilapangan yang terjadi saat melakukan pekerjaan, Imam menjawab tentu ada, tapi kita selalu mengadakan diskusi, untuk mencari solusi yang terbaik, ungkap Imam.
Dikesempatan yang sama, bagian dari manajemen CV. Anugrah Abadi yang bertanggung jawab dilapangan memastikan aktivitas kegiatan tidak akan menggangu warga sekitar.
Metode metode kerja kami selalu meperhatikan aspek lingkungan, kami ingin kegiatan yang tengah berjalan saat ini dapat terealisasi dengan lancar," ungkap Nur Aprianto.
Alat berat atau handkontraktor sedang bekerja pengerukan sedimen di wilayah Ulak Karang.
"Setiap langkah pekerjaan telah kami siasati, seperti terjadi pencemaran akses jalan kerena tumpahan lumpur (sedimen) saat langsir menggunakan dumtruck, agar sedimen tidak jatuh kejalan kami beri busa penahan dibagian bak penutup, kamu pun selalu mengantisipasi kerusakan yang akan terjadi saat alat berat melakukan pekerjaan," tukasnya.
"Untuk meminimalisir tumpahan sedimen, dumtruck yang membawa sedimen kami lengkapi dengan geotextile, dan jikapun terjadi tumpahan lumpur sedimen dipermukaan jalan karena ada kebocoran pada celah ombeng bak dumtruck waktu melakukan pembuangan, kita lakukan pembersihan terhadap jalan tersebut, dan juga melakukan penyiraman jalan dua kali sehari untuk menetralisir debu yang berterbangan ditiup angin" terangnya.
Kalapun ada kemungkinan kerusakan yang terjadi disaat kita melakukan pekerjaan, "itu juga menjadi prioritas kami, kita akan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi," tegasnya.
Konsultan Supervisi selalu mengingatkan pihak kontraktor pelaksana senantiasa tanggap terhadap keluhan masyarakat, dan pertahankan kelengkapan K3, dan selalu perhatikan parkir atau antrian truk agar tidak menimbulkan kemacetan, pungkasnya. (rel)
No comments