Urai Air Mata Iringi Kepergian Zul Dadang, Irwan Basir; Beliau Orangnya Bermasyarakat
Padang, Lamosai.com- Khallun nafsin zaikatulmaut, setiap maklhuk yang bernyawa pasti menghadapi kematian. Tiada kekuatan dan jabatan yang mampu menghadang yang namanya kematian.
Hal diatas di sampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Adat (MPA) KAN Pauh IX Kuranji, Irwan Basir, SH, MM Dt. Rajo Alam saat pidato melepas keperistirahatan terkahir tokoh Kuranji Zul M Dadang di kediaman alm, Pasa Lalang, Belimbing, Kuranji, Kota Padang, Sabtu (28/5/2022).
" Saat ini kita menyaksikan langsung di depan kita terbujur kaku jenazah almarhum Zul Dadang meninggal dalam usia 58 tahun. Yang namanya maut memang tidak bisa kita ketahui kapan datangnya. Itu memang menjadi rahasia Allah. Kita hanya tinggal menjalaninya," terang Datuk IB.
Datuk IB melanjutkan, maut tidak bisa siapapun yang menentangnya. Sekuat apapun kita, setinggi apapun kedudukan kita, sehebat apapun ilmu yang kita miliki, sekaya apapun kita. Namun, ketika ajal itu datang hanya kita pasrah dan mengikutinya.
Lebih lanjut Penghulu Suku Jambak nan Batujuah ini mengatakan sesungguhnya kematian itu adalah pelajaran bagi kita. Ini menandakan kalau kita hidup di atas dunia ini tidaklah selamanya. Ada waktunya dimana kita akan kembali menghadap Sang Pencipta.
Maka dari itu, ambillah iktibar dibalik dari setiap kematian. Banyak pelajaran yang bisa kita petik, ajaj Datuk IB yang juga Ketua DPD LPM Kota Padang ini.
" Jadi tidak ada yang perlu kita banggakan di atas dunia ini. Hanya perbuatan baik, amalan, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh lah yang bisa menolong kita di alam barzah nantinya," ucap Irwan Basir berpesan.
Masih kata Datuk IB, Semasa hidupnya alamarhum dikenal sebagai sosok yang sangat pandai bermasyarakat. Bahkan di akhir hidupnya, almarhum yang juga seorang pengurus Masjid Nurul Yakin Pasar Lalang ini masih mengusahakan bagaimana bisa mencarikan dana untuk pembangunan Kubah Masjid. Dan itu sudah sama-sama kita dengarkan saat beliau dsampaikan oleh almarhum didepan kita semua.
" Almarhum meninggal saat dalm keadaan sehat dan masih beraktifitas sebagai ketua panitia salawat dulang dalam rangka penggalangan dana untuk pembangunan kubah Masjid. Namun, Allah berkehendak lain. Malam itu juga, tanpa sakit dan di depan mimbar masjid, Allah Swt menjemput beliau. In Syaa Allah beliau pergi dengan husnul khotimah," ungkap tokoh masyarakat Kuranji ini diiringi uraian air mata takziah.
Diakhir penyampaiannya, Irwan Basir pengharapannya kepada para hadirin untuk berkenan memafkan segala kesalahan almarhum dan mendoakan semoga segala amal ibadah yang dilakukan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah Swt. Dan kepada anak yang ditinggalkan Irwan Basir berpesan agar selalu mendoakan almarhum karena doa dari anak yang shaleh akan langsung dikabulkan oleh Allah Swt.
Almarhum meninggal dengan meninggalkan seorang isteri, 4 orang anak dan 2 orang cucu. Kepergian almarhum yang mendadak itu membuat keluarga, kerabat dan masyarakat merasa sangat kehilangan. Ini dilihat dari banyaknya pelayat yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat dan karib kerabat yang datang untuk melepas keberangkatan almarhum ke peristirahatan terakhir.
Sementara itu, dalam sambutannya alm saat pembukaan Salawat Dulang sebelum berpulang, alm sempat beramanat bahwa, tugas kita kedepan bagaimana Kubah Masjid Nurul Yaqin Pasa Lalang bisa dipasang, kaca dan pintu Masjid. Dan pesan terakhir beliau, meminta Datuk IB Maju sebagai Walikota Padang tahun 2024, beliau juga mengajak warga Belimbing Kuranji 'Mau tidak mau, suka tidak suka' kita wajib memenangkan Datuk IB menjadi Walikota Padang, ajak alm sembari diamini tamu undangan malam itu. (Hr1/tias)
No comments