MUSDA IV Demokrat, Momentum Demokrat Reborn 2024 di Bawah Ketum AHY
Padang, Lamosai.com- Partai berlambang mercy yang dipimpin Ketumnya Agus Harimurti Yudhono (AHY) terus mendapatkan simpati dari masyarakat, terkhusus di Sumatera Barat.
Momentum Musyawarah Daerah (Musda) IV yang berlangsung di Kota Padang, Selasa (24/5/2022) di Santika Hotel, mengusulkan calon tunggal Ir. H. Mulyadi yang juga Ketua DPD Demokrat sebelumnya.
Musyawarah Daerah IV kali ini mengusung tema "Bersama Kita Kuat, Bersatu Kita Bangkit". Tentunya, makna yang terkandung dalam tema ini sangatlah besar, bagaimana Partai Demokrat Reborn, terkhusus di Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Ketua OKK DPP Partai Demokrat, Herman Khairon menyebutkan Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar, H. Mulyadi disepakati sebagai Calon Tunggal sebagai Ketua Partai Demokrat Sumbar periode 2022-2027.
"Sesuai konsolidasi dengan pemilik suara dalam Musda IV Partai Demokrat Sumbar yang kita lakukan beberapa hari terakhir, maka disepakati Pak Mulyadi sebagai caluon tunggal ketua DPS Partai Demokrat Sumbar, sekaligus melanjutkan kepemimpinannya untuk periode kedua," ujar Herman Khairon atau yang akrab disapa Kang Hero dalam sambutannya pada pembukaan Musda IV Partai Demokrat Sumbar.
Kesepakatan calon tunggal, lanjut Kang Hero, merupakan keinginan pada pemilik suara yang terdiri dari DPD dan DPC Partai Demokrat di 19 Kabupaten Kota di Sumbar. Hal itu juga melihat kesuksesan Mulyadi dalam memimpin Partai Demokrat Sumbar di periode pertamanya.
"Jadi, semua pengurus DPD, DPC sepakat, tugas berat menanti karena hanya 20 bulan lagi akan berlangsung Pemilu 2024. Karena itu, bersama i ungkap Kang Hero.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar, H. Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musda VII Partai Demokrat Sumbar merupakan musda terakhir dari 33 DPD Partai Demokrat se Indonesia. Musda Sumbar merupakan musda yang spesial, karena jauh dari hiruk pikuk dan momen spesial sebagai penutup Musda se-Indonesia.
"Ini menandakan kecerdasan berpolitik orang Sumatera Barat yang berwawasan luas dan egaliter," ujar Mulyadi dalam musda VII Partai Demokrat Sumbar.
Lanjut Mulyadi, siapapun boleg mencalonkan diri. Namun, ada mekanisme dan AD/ART yang dilalui. Alhamdulillah, untuk di Sumbar hanya diusulkan satu Calon. Namun, meskipun demikiam nanti tetap dilakukan fit and propes test.
" Di Musda hanya bisa mengusulkan nama calon ketua. Nantinya, DPP lah yang memutuskan hasilnya," ujar Mulyadi yang juga pernah Calon Gubernur Sumbar ini.
Menyampaikan pesan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, AHY ketika datang ke Sumbar mengantarkan bantuan untuk korban bencana, Mulyadi mengatakan bahwa kata Ketum AHY, bahwa Musda itu merupakan ajang konsolidasi, bukan justru membuat perpecahan.
"Karena itu, mari kita jadikan Musda Partai Demokrat Sumbar ini untuk menjemput kemenangan yang tertunda pada Pemilu Legislatif 2019 lalu," ungkap Mulyadi dalam musda yang dihadiri Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefki Harsya dan anggota DPR RI, Rieska serta anggota DPRD Provinsi dan kabupaten kota di Sumbar.
Musda VII ini, lanjut Mulyadi, berbeda dari Musda musda sebelumnya. Musda ini merupakan konsekuensi dari perubahan AD/ART Partai Demokrat.
"Untuk jadi ketua partai, cukup mememperoleh 20 persen dari jumlah suara. Saya melihat, ini terobosan konstitusi yang cerdas sekaligus mencegah timbulnya polemik dan menjamurnya politik uang," jelas Mulyadi mantan anggota DPRI 3 periode dan calon gubernur Sumbar ini.
Menghadapi dua agenda besar 2024, Pileg dan Pilpres), maka Mulyadi berpesan agar semua pengurus dan kader Partai Demokrat di Sumbar untuk bekerja keras agar dapat memenangkan pemilihan agar jumlah kursi di eksekutif tentunya juga lebih banyak.
"Karena itu, kita akan terus evaluasi kader yang saat ini terpilih jadi anggota dewan, sekaligus juga mempersiapkan calon anggota legislatif yang diharapkan dapat meningkatkan perolehan suara partai Demokrat di Sumbar," ucap Mulyadi.
Dalam memperoleh suara, tambah Mulyadi, Partai Demokrat memang bersaing dengan partai lain, khususnya dalam meraih simpati masyarakat.
"Namun tegas pesan Pak SBY, silahkan bersaing merebut simpati masyarakat. Akan tetapi jangan menghalalkan segala cara dan merusak etika berpolitik," tegas Mulyadi. (Hr1)
No comments