Mahasiswa UNAND Ciptakan Produk Inovasi Bidang Pertanian Pengusir Hama Padi
Padang, Lamosai.com- Terobosan terbaru, inovatif dan membanggakan. Itulah patut disematkan kepada mahasiswa lintas fakultas dari Universitas Andalas (Unand) Padang.
Prestasi membanggakan anak bangsa itu telah dilakukan uji coba penggunaan alat pengusir hama di hamparan sawah milik Kelompok Tani Cinta Damai di kelurahan Pisang, kecamatan Pauh, Selasa (1/2/2022).
Alat pengusir hama ini dinamakan Agraris (Alat Pengusir Hama Padi Otomatis). Ide pembuatan Agraris ini, dilatarbelakangi pemberitaan sebuah media siber di akhir 2020 lalu.
Dalam berita itu disebutkan, 70 hektar sawah di Padang diserang hama wereng. Lokasi terparah di kelurahan Pisang, kecamatan Pauh, Padang.
"Lahan yang terserang wereng mencapai angka 80-90% dari hamparan persawahan yang ada di Pisang. Dari perisitiwa inilah, Agraris ini diciptakan," ungkap Ketua Tim Agraris Unand, Arif Rahman dalam pernyataan tertulis yang diterima seperti dilansir Valoranews.
Dilanjutkan Arif, Agraris adalah sebuah inovasi yang dilahirkan mahasiswa yang ikut Kelas Projects Independen. Kelas ini merupakan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM). Kelas lainnya dalam program MB-KM ini yakni Magang Bersertifikat, Siaga Bencana dan Project Kemanusiaan.
Ketua Tim Agraris ini, mahasiswa Jurusan Elektro Fakultas Teknik Unand, Arif Rahman dengan anggota Yolanda Farmayeni (Jurusan Elektro), Wahyu Pradana (Jurusan Elektro), Adif Bayu Tirta (Jurusan Sistem Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian) dan Ahmad Abel Alfando (Jurusan Teknik Mesin). Sementara, yang jadi dosen pembimbing Dr. Eng, Muhammad Ilhamdi Rusydi.
Karya inovasi mahasiswa ini mendapatkan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021. PKM ini merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mewadahi kreativitas dari seluruh mahasiswa di Indonesia.
Dijelaskan Arif, Agraris ini dikembangkan untuk dapat mengusir hama secara otomatis. Alat ini ditujukan untuk membantu petani dalam mengatasi hama burung, wereng dan tikus secara sekaligus.
"Alat ini memanfaatkan bunyi frekuensi ultrasonik untuk mengusir hama burung, wereng dan tikus," ungkap dia.
Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan lampu dan flock reflector. "Lampu ini berguna untuk membasmi hama wereng dan flock reflector ini berguna untuk mengusir burung dengan memanfaatkan silau yang berasal dari pantulan cahaya matahari," terang Adif Jurusan Sistem Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian.
"Agraris ini telah disosialisasikan cara penggunaannya ke petani di Kelompok Tani Cinta Damai di daerah Pisang sekaligus mitra dalam melakukan kegiatan inovasi ini," tambah Adif.
Kelebihan dari alat ini, ungkap Adif, kerangka utama yang dibuat semi-portable, sehingga cukup mudah bagi pengguna untuk memindah-mindahkannya.
Jangkauan dari frekuensi ultrasonik, juga dapat mencapai satu hektar lahan pertanian.Kemudian, lampu yang digunakan untuk menangkap hama wereng, telah menggunakan controller otomatis.
"Controller ini digunakan, agar lampu dapat hidup otomatis pada pukul 18.00 WIB dan pada pada pukul 06.00 WIB," ungkapnya.
Menurut Adif, tim akan mengevaluasi dan meningkatkan kinerja Agraris ini, sesuai dengan kebutuhan dari mitra. Kemudian, juga akan dilakukan survei pada anggota Kelompok Tani Cinta Damai terhadap manfaat yang diperoleh.
"Agraris ini tengah kita ajukan Hak Patennya ke Kanwil Kemenkumham Sumbar," pungkas Adif. (kyo/Hr1)
No comments